Pertanyaan ini mungkin hampir sama dengan siapa yang gak pernah melakukan dosa ...
hahaha apa hubungan dosa sama transportasi umum? Gak ada, tapi jawabannya mirip, pasti semua akan jawab 'pernah' atau 'pernah sih, tapi dulu'.
Intinya semua pernah dong naik transportasi umum.
Mulai dari yang paling deket rumah dan simple, ada becak, bajaj, bus sekolah, bahkan sampai yang sifatnya 'mass transportation' seperti kereta atau TransJakarta.
MURAH, EFISIEN (bisa jadi) jadi faktor utama untuk orang-orang seperti mimin yang masih mau naik transportasi umum, sampai akhirnya muncul pertanyaan yang sering terlintas, kenapa anak muda sepertinya terlalu “segan” untuk menggunakan kendaraan umum? Apa karena mahal? Naik kendaraan pribadi pasti lebih mahal karena mesti beli bensin juga. Telat. Ngaret? Bisa jadi sih tapi bukan jadi faktor utama ya, nah kalo bicara soal gengsi? Pasti ada dong yang masih gengsi, "ih hari gini naik bus? aseppppp keleussss"
- Terus infokan tentang keuntungan naik transportasi umum
- Berikan nilai positif di setiap kegiatan jika kita sudah merasakan naik transportasi umum
- Ajak mulai dari orang terdekat untuk naik transportasi umum
- As simple as that, karena kalau jawabannya memperbaiki transportasi umum itu bukan urusan kita tapi tanggung jawab pemerintah, sebagai anak muda & warga negara kita wajib mendukung setiap kegiatan atau aturan serta fasilitas yang diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakatnya :)
Perubahan bisa dilakukan mulai dari diri sendiri, makanya sesuai dengan judulnya kan, naik transportasi umum di Jakarta? siapa takutttttt. Yuk!